Tips Menjinakkan Burung Bakalan atau Burung Tangkapan yang Liar Ala Anang Dewanto, Juri Nasional Kontes Burung Berkicau– Salah satu hal yang menjadi daya tarik dari burung adalah kicauannya. Namun untuk mendapatkan burung yang benar-benar dapat berkicau ternyata cukup sulit.

Bahkan burung bakalan yang di alam bebas biasa berkicau dengan lantang, saat kita peliharapun kadang tidak pernah mengeluarkan suaranya. Yang ada malah bikin gaduh karena suara gedebak-gedebuknya. Maka dari itu, kita perlu melatih dan menjinakkan burung bakalan ini agar mau berkicau lagi
.
Burung hasil tangkapan biasanya masih liar dan belum bisa dilatih. Boro-boro bisa dilatih, didekati aja langsung menjauh. Maka dari itu, tahap pertama yang perlu kita lakukan untuk menghadapi burung seperti adalah dengan menjinakkannya. Baru nanti setelah burung dijinakkan, kita dapat melakukan pemasteran.

Jika kita menggunakan cara biasa, tentu burung akan membutuhkan waktu yang lama untuk membuat si burung jinak. Kalau mau membuat burung bakalan lebih cepat jinak, kunci sebenarnya justru ada pada diri kita sendiri. Dengan melakukan perawatan yang tepat, dijamin burung akan cepat lengket pada kita.

Lantas bagaimana cara cepat menjinakkan burung bakalan yang liar dan giras? Berikut adalah beberapa cara yang biasa dilakukan oleh para hobiis dan kicaumania untuk menjinakkan burung bakalan yang liar lagi ganas.
  • Gantung Sangkar Di Tempat yang Tinggi

menjinakkan burung bakalan liar

Kalau anda mempunyai burung bakalan yang sangat liar, gantunglah sangkarnya di tempat yang agak tinggi dan ramai atau tempat yang biasa dilalui burung. Jangan malah digantung ditempat yang sepi.
Lho kok di situ? Bisa-bisa nanti burungnya panik dan nabrak-nabrakin badannya ke sangkar. Walah, bisa rusak nih bulunya.
Jangan berpikiran seperti itu. Berdasarkan beberapa pengamatan saya, setelah anda menggantung sangkarnya di tempat yang biasa dilalui burung atau di tempat yang agak tinggi. Memang biasanya bulu burung akan rusak bahkan bisa sampai berdarah di sekitar paruhnya. Tapi ini adalah hal yang wajar, proses normal yang memang harus kita lalui. Luka akan kering dan bulu nantinya juga akan tumbuh kembali.

Gantunglah sangkar di tempat yang agak tinggi dan biasa dilalui burung lain. Atau ditempat lain, pokoknya ditempat yang ramai. Tapi tetap hati-hati dari incaran maling ya. Biarkan perlakukan ini selama sepekan.

Setelah sepekan, posisi sangkar agak diturunkan. Biarkan selama sepekan, lalu turunkan lagi posisinya. Begitu seterusnya sampai sangkar dalam posisi atau ketinggian yang normal.

  • Sering-Sering Memandikan Burung
menjinakkan burung bakalan liar

Untuk menjinakkan burung bakalan liar, sering-seringlah memandikannya. Biasakan juga anda memandikkannya dengan menggunakan keramba. Kegiatan ini memang memakan waktu yang lebih lama. Tapi tidak apa-apakan, asal burung cepat jinak.

Burung bakalan yang masih liar terkadang memang tidak mau dimandikan. Tapi tak mengapa, semprot saja badannya dengan sprayer sampai basah kuyup dan tenang. Jangan hiraukan, jika burung kelabakan kesana-kemari saat disemprot. Lalu biarkan dulu burung di dalam keramba sampai bulunya agak kering.
Tapi saya cepat-cepat nih, mau berangkat kerja.
Kalau anda tergesa-gesa, masukkan burung langsung ke dalam sangkarnya, lalu gantung di tempatnya. Mandikan burung secara rutin setiap pagi.

  • Latih Burung untuk Mengambil Makanan Langsung dari Tangan

Cara yang ketiga adalah melatih burung agar mau makan langsung dari tangan kita. Caranya sangat mudah, kita hanya perlu mengosongkan tempat pakannya saat sore hari atau menjelang malam. Biarkan burung kelaparan pada pagi harinya.

Dalam kondisi lapar, sorongkan jangkrik menggunakan lidi ke dalam sangkar. Jika burung tidak mau mematuknya, tarik jangkrik kembali. Lima atau sepuluh menit kemudian, kembali kita sodorkan jangkriknya. Jika masih tidak mau, tarik lagi. Begitu seterusnya sampai jam 10 pagi. 

Kalau ternyata sampai jam 10 burung masih belum mau makan, letakkan jangkrik di tempat pakannya.  Setelah burung memakan satu jangkrik, sorongkan kembali jangkriknya dengan lidi. Kita goda sampai burungnya mendekat. Begitu jangkriknya disambar, kita ulangi lagi sampai burungnya agak kenyang.

Setelah itu, isi tempat pakan dengan kroto (telur semut langkrang) sebanyak satu sendok teh. Saat siang dan sore hari, kita coba lagi berikan jangkrik dengan lidi. Jika sudah terbiasa dengan cara ini, cobalah untuk memberikan jangkrik langsung dari tangan.

Jadi kunci dari proses ini adalah membuat burung kelaparan dan memaksa burung bergantung pada manusia, sehingga burung terpaksa harus berani pada manusia. Maka dari itu, senantiasa kosongkan wadah pakan dan hanya memberikan pakan secukupnya saja.

Pada masa penjinakkan ini, kalau hanya untuk menjaga kesehatan burung, sekadar memberikan 4-5 ekor jangkrik pada pagi dan sore hari, serta 2-3 ekor jangkrik pada siang hari saja sudah cukup. Semuanya tanpa ada makanan tambahan di wadah pakan. Dengan cara ini, biasanya dalam waktu satu bulan burung sudah jinak.

Tapi jika burung bakalan sudah jinak, jangan sering memberi makan burung dengan tangan secara langsung sebagaimana cara diatas. Hal ini perlu dilakukan agar burung tidak manja dikemudian hari.

Menjinakkan burung dengan cara diatas memang terbukti lebih cepat. Namun cara-cara diatas juga mempunyai beberapa konsekuensi. Seperti, burung yang tadinya sudah mau bunyi, jadi agak diam karena stres. Yang semula bulunya mulus, semulus luna maya jadi rusak dan luka-luka. Cara ini berlaku untuk semua jenis burung bakalan.

Jadi mau pilih cara yang mana, cara biasa yang lama atau cara cepat dengan beragam konsekuensinya. Pilihan ada di tangan anda.

Referensi lain untuk anda :

1 komentar:

walalupun ane suka burung tapi ane gak tega kalau burung dikurung terus,, hehehe, tapi kalau gak dikurung atau gak dikandangin pasti di ambil orang, bingung juga jadinya, apa lagi kalau burungnya itu burung bagus,.

tapi top informasinya

Silahkan masukkan komentar Anda disini
EmoticonEmoticon