PeternakGAUL.com – Bulat, panjang, lonjong dan kuning, apa itu? Ya, pisang. Buah yang satu ini memang sudah familiar sekali di telinga orang-orang Indonesia. Nah, pada kesempatan kali ini Mimin ingin berbagi pengetahuan Mimin seputar pisang. Yuk langsung belajar bareng aja.
Sejarah Pisang
Pisang merupakan buah asli yang berasal dari Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Pisang mengalami perjalanan dan sejarah yang panjang yang dimulai dari hutan di Asia Tenggara hingga ke seluruh penjuru dunia. Bahkan bisa dibilang kalau pisang adalah salah satu buah paling populer di dunia.
Wih-wih mengalahkan mbak Agnes Mo ya
Menurut para ahli, praktek budi daya pisang lebih dulu dilakukan daripada praktek budi daya padi. Diyakini pula, bahwa pisang pertama kali didomestikasikan di dataran tinggi Papua Nugini.
Para ahli memperkirakan pisang mulai disebarkan pada tahun 1000 SM. Sementara bukti tertulis tertua yang menunjukkan keberadaan pisang adalah tulisan Budhis Pali dari abad ke-6. Dalam tulisan tersebut disebutkan bahwa pisang sudah mencapai India pada masa itu.
Tidak hanya itu, pisang juga banyak disebutkan dalam berbagai kitab-kita kuno Hindu, Cina, Islam, Yunani, dan Romawi.
Pada awalnya, pisang tidak berwarna kuning seperti ini, melainkan merah dan hijau. Pisang menjadi berwarna kuning setelah Francois Poujot melakukan mutasi pisang pada tahun 1836 di Jamaika.
Pada tahun 327 SM, pisang ditemukan oleh Alexander Agung dan pasukannya yang sedang berekspedisi ke Laut Tengah.
Pisang kemudian menyebar ke Palestina dan Madagaskar melalui para penyebar islam.
Pada awal abad ke-15, pelaut Portugis yang berlayar dari Asia Tenggara mulai membawa dan memperkenalkan pisang ke Eropa, Afrika Barat, dan Hindia Barat.
Para pelaut Portugis dan Spanyol juga sangat berjasa dalam menyebarkan pisang ke kawasan Karibia, Amerika Tengah, dan Amerika.
Saat ini, pisang sudah dibudidayakan dilebih dari 170 negara di dunia. Bahkan sekarang ini memainkan peran yang cukup penting dalam perekonomian dan gizi rakyat kecil, ya seperti Mimin ini.
Klasifikasi Ilmiah Pisang
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Sub-devisi : Spermatophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Musales
Famili : Musaceae
Genus : Musa
Spesies : Musa paradisiaca
Jadi jangan lupa ya, kalau nama ilmiah atau nama latin pisang itu Musa paradisiaca.
Kandungan Gizi Pisang
Seperti yang sudah Mimin katakan di atas, bahwa pisang merupakan buah yang sehat untuk dikonsumsi. Berikut adalah kandungan gizi dalam 100 gram pisang seperti yang Mimin kutip dalam sebuah jurnal di Universitas Sumatera Utara (USU).
Kandungan Gizi | Jumlah |
Energi | 89,00 kkal |
Lemak | 0,33 gr |
Protein | 1,09 gr |
Karbohidrat | 22,84 gr |
Serat | 2,60 gr |
Gula | 12,23 gr |
Sodium | 1,00 mg |
Kalium | 358,00 mg |
Kalsium | 8,00 mg |
Zat Besi | 0,60 mg |
Vitamin A | 439,00 |
Vitamin B1 | 0,04 mg |
Vitamin C | 78,00 mg |
Walaupun sedikit-sedikit, tapi banyak juga ya kandungan gizinya.
Manfaat Pisang Bagi Kesehatan
Tak hanya enak disantap, pisang juga memberikan banyak manfaat bagi kesehatan penikmatnya. Berikut adalah manfaat pisang seperti yang Mimin lansir dari aman alodokter.com yang Mimin rasa kredibel dalam memberikan informasi.
- Pisang sebagai sumber energi. Dengan kandungan 89 kkal/gram, pisang sangat cocok dimakan untuk mengembalikan kembali energi sobat yang sudah loyo. Dijamin setelah makan 1-3 buah pisang, tubuh sobat langsung enerjik kembali dan kenyang bukan main.
- Pisang bisa membuat Anda menjadi bahagia. Mengapa? Karena pisang mengandung protein tryptophan. Protein tryptophan ini dapat memicu produksi serotonin. Seperti yang kita ketahui bahwa serotonin adalah senyawa kimia yang dapay menjadikan Anda lebih rileks dan ceria. Bahagia itu simpel, tinggal makan pisang saja, tapi jangan dikulum ya!
-
Pisang membantu melancarkan pencernaan Anda. Tapi ini hanya berlaku jika Anda mengkonsumsi pisang yang sudah matang. Kalau makan pisang yang masih hijau, ya bisa-bisa malah sembelit.
Pisang cocok untuk mendampingi program diet Anda. Kandungan serat yang cukup tinggi dalam pisang akan membuat Anda kenyang lebih lama. Jadi membuat Anda lebih sedikit makan. Dijamin langsing deh. - Pisang dapat menyembuhkan sakit perut Anda.
-
Pisang membantu meningkatkan kekebalan tubuh. Konsumsi pisang, sama dengan menghindari vaksin palsu.
-
Pisang membantu otot-otot untuk bergerak lebih baik.
-
Pisang membantu mengatur dan menjaga denyut jantung, tekanan darah, dan sistem saraf.
-
Pisang bisa mengurangi resiko stroke.
-
Pisang membantu membentuk sel darah merah. Salah satu fungsi sel darah merah sendiri adalah mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh. Jadi mengkonsumsi pisang sama dengan menjaga kelangsungan hidup kita.
-
Pisang memebantu metabolisme protein.
-
Pisang membantu meringankan tugas ginjal dam membersihkan ginjal. Buah yang baik.
Cara Sehat Mengonsumsi Pisang
Cara yang umum dilakukan dalam mengonsumsi pisang adalah dengan memakan langsung pisang tersebut. Tapi ingat itu hanya berlaku untuk pisang yang sudah matang ya.
Selain dengan memakan langsung, sebenarnya Anda juga bisa mengolahnya menjadi berbagai camilan yang enak dan bergizi. Bahkan menurut para ahli, pisang bisa memadai camilan yang lebih sehat dibanding biskuit.
Lalu bagaimana cara untuk mengonsumsi pisang secara sehat tanpa menghilangan zat yang dikandungnya. Berikut caranya :
Membuat pisang menjadi jus atau smoothie. Anda juga bisa menambahkan susu rendah lemak, madu, atau buah-buahan lainnya agar lebih nikmat.
Mencapurkan irisan pisang dengan oatmeal. Agar lebih bernutrisi, Anda bisa menambahkan kacang almond atau buah-buahan lainnya.
Mencampurkan pisang ke dalam adonan kue bolu. Ada baiknya, sebelum dicampurkan Anda haluskan terlebih dahulu pisangnya. Selain menambah cita rasa, penambahan pisang tentu akan membuat kue bolu buatan Anda menjadi lebih bernutrisi.
Kalau mau yang lebih simpel, oleskan saja selai kacang pada pisang matang, dijamin lebih bernutrisi.
Usahakan untuk tidak mengonsumsi pisang dengan cara digoreng. Misal dengan menjadikannya pisang goreng, sale, atau molen pisang.
Ya, bagi sebagian orang itu memang lebih nikmat. Tapi menggoreng pisang justru merugikan karena bisa menghilangkan nutrisi yang dikandungnya dan meningkan kandungan lemak trans.
Hal itu bisa meningkatkan resiko Anda untuk terkena kolesterol tinggi, obesitas, tekanan darah tinggi, diabetes, bahkan penyakit jantung.
Jenis-Jenis Pisang
Kelompok Pisang Ambon
Karakteristik morfologi kelompok pisang Ambon adalah sebagai berikut.
Tinggi pohon 2,5-3 m dengan lingkar batang 0,4-0,6 m (kecuali pisang Badak) berwarna hijau dengan bercak kehitaman.
Panjang daun 2,1-3 m dengan lebar 40-65 cm dan kadang-kadang berlapis lilin tipis.
Panjang tandan buah 40-60 cm merunduk dan berbulu halus.
Jantung berbentuk bulat telur, kelopak berwarna ungu sebelah luar dan merah jambu sebelah dalam.
Sisir buah berjumlah 7-10 sisir dan tiap terdiri dari 10-16 buah (uler).
Buah berbentuk silinder sedikit melengkung, panjang dan tidak berbiji.
Kulit buah agak tebal (2,4-3 mm).
Warna daging buah putih atau putih kekuning-kuningan, rasanya manis, lunak sampai agak keras dan beraroma.
Berbunga pada umur 11-12 bulan dan masak 4-5 bulan setelah berbunga.
Contoh dari pisang Ambon antara lain Ambon Putih, Ambon Kuning, Ambon Hijau, Ambon Lumut, Ambon Badak, Ambon Angleng dan Ambon Cavendish.
Kelompok Pisang Raja
Kelompok pisang ini umumnya dikonsumsi segar dengan karakteristik morfologi sebagai berikut.
Buah mirip dengan pisang Ambon tetapi kulit lebih tebal. Warna buah beraneka ada yang kuning muda, kuning tua dan merah daging.
Tinggi pohon 2,6-3 m dengan lingkar batang 0,4-0,5 m (kecuali pisang raja sere) berwarna hijau dengan bercak coklat kehitaman.
Panjang daun 2,4-2,8 m, lebar 40-60 cm berwarna hijau.
Tandan buah mencapai panjang 40-60 cm, merunduk, berbulu halus.
Jantung berbentuk telur, kelopak luar berwarna ungu dan merah sebelah dalam.
Sisir buah berjumlah 6-8 sisir dan tiap sisir berjumlah 12-13 buah
Buah berbentuk silinder, berkulit agak tebal (3 mm) dengan ujung runcing bulat atau bersegi empat.
Daging buah berwarna putih kekuningan, kuning muda atau kemerahmerahan, tidak berbiji, rasa agak manis sampai manis, agak keras, kurang beraroma.
Berbunga pada umur 14 bulan dan masak sekitar 150-160 hari setelah berbunga.
Termasuk dalam kelompok pisang Raja adalah pisang Songit, Raja Bulu, Raja Sere, Udang Potho dan Pulo.
Kelompok Pisang Mas
Karakteristik morfologi pisang Mas adalah sebagai berikut.
Tinggi pohon 2 m dengan lingkar batang 20-28 m dengan bercak coklat tua kemerah-merahan.
Panjang daun 90-110 cm, lebar 20-27 cm berwarna hijau.
Tandan buah mencapai panjang 20-30 cm, merunduk, berbulu halus.
Jantung berbentuk bulat telur, kelopak luar berwarna ungu dan sebelah dalam berwarna merah.
Sisir buah berjumlah 4-6 sisir dan tiap sisir berjumlah 6-8 buah.
Buah berbentuk silinder, ujung runcing dengan panjang 9-10 cm dan tidak berbiji, kulit buah tipis (1 mm) berwarna kuning keemasan.
Daging buah krem, rasa manis sampai agak kesat, kurang beraroma
Berbunga pada umur 12 bulan dan masak sekitar 3,5 bulan setelah berbunga.
Termasuk dalam kelompok pisang mas adalah pisang Lampung, Susu, Empat Puluh Hari, Muli dan pisang Seribu.
Kelompok Pisang Kepok
Karakteristik morfologi pisang Kepok adalah sebagai berikut.
Tinggi pohon 3 m dengan lingkar batang 40-50 m berwarna hijau dengan sedikit atau tanpa coklat kehitaman.
Panjang daun 180 cm, lebar 50-60 cm berlapis lilin pada permukaan sebelah bawah.
Tandan buah mencapai panjang 30-60 cm, merunduk, tidak berbulu halus.
Jantung berbentuk bulat telur, agak melebar, kelopak luar berwarna ungu dan sebelah dalam berwarna merah.
Sisir buah berjumlah 5-9 sisir dan tiap sisir berjumlah 10-14 buah berpenampang segi tiga atau segi empat atau bulat.
Daging buah putih kekuning-kuningan, puting keungu-unguan, rasa kurang lunak dengan tekstur yang agak berkapur (kecuali pisang Siem).
Termasuk dalam kelompok pisang kepok adalah pisang Kepok Kuning, Gajih Putih, Gajih Kuning, Saba, Siem,, Cangklong dan pisang Kates.
Kelompok Pisang Tanduk
Karakteristik morfologi pisang Tanduk adalah sebagai berikut.
Tinggi pohon 3 m dengan lingkar batang 63-69 cm, berwarna coklat muda dengan bagian atas berwarna merah jambu.
Panjang daun 190-210 cm, lebar 70-85 cm dengan tangkai daun berwarna merah muda.
Tandan buah mencapai panjang 50-60 cm, merunduk.
Jantung berbentuk bulat telur, kelopak luar berwarna ungu dan sebelah dalam berwarna merah.
Sisir buah berjumlah 1-5 sisir dan tiap sisir berjumlah 10-12 buah berpenampang segi tiga atau segi empat atau bulat berbentuk silinder panjang 23-28 cm berkulit tebal.
Daging buah putih atau kekuning-kuningan, rasa tidak manis sampai agak masam.
Termasuk dalam kelompok pisang Tanduk adalah pisang Agung, Byar, Galek (2-3 sisir), Karayunan (3-5 sisir), Candi, Kapas dan pisang Nangka.
Kelompok Pisang Uli
Karakteristik morfologi pisang Uli adalah sebagai berikut.
Tinggi pohon 2-2,5 m dengan lingkar batang 25-35 cm dengan warna hijau pucat atau kemerah-merahan.
Panjang daun 180-200 cm, berwarna hijau dengan tangkai daun kadang-kadang nerah muda.
Tandan buah mencapai panjang 1,5-1,7 m, merunduk, berbulu halus.
Jantung berbentuk bulat telur, kelopak luar berwarna ungu dan sebelah dalam berwarna merah.
Sisir buah berjumlah 4-8 sisir.
Buah kecil dan langsing, panjang 10 cm, berkulit tipis, warna daging putih atau kekuning-kuningan, kurang manis dan agak lembek.
Daging buah krem, rasa manis sampai agak kesat, kurang beraroma
Termasuk dalam kelompok pisang Uli adalah pisang Janten, Lidi, jari Buaya, Kayu dan pisang Ampyang.
Kelompok Pisang Klutuk
Karakteristik morfologi pisang Kluthuk adalah sebagai berikut.
Tinggi pohon 3 m dengan lingkar batang 60-70 cm berwarna hijau dengan atau tanpa bercak coklat kehitaman.
Panjang daun 60-200 cm, kadang-kadang berlapis lilin dan sulit sobek.
Tandan buah mencapai panjang 80-100 cm.
Jantung berbentuk bulat telur, kelopak luar berwarna ungu dan sebelah dalam berwarna merah.
Sisir buah berjumlah 5-7 sisir dan tiap sisir berjumlah 12-18 buah yang tersusun rapat, berpenampang segi tiga atau segi empat, berkulit tebal.
Daging buah putih atau kekuning-kuningan, rasa kurang manis, tekstur agak kasar.
Termasuk dalam kelompok pisang klutuk adalah pisang Batu, Klutuk Wulung dan pisang Menggala.
Morfologi Tanaman Pisang
Tanaman pisang termasuk dalam golongan tanaman monokotil tahunan berbentuk pohon yang tersusun atas batang semu. Batang semu ini merupakan tumpukan pelepah daun yang tersusun secara rapat teratur.
Percabangan tanaman bertipe simpodial dengan meristem ujung memanjang dan membentuk bunga lalu buah. Bagian bawah batang pisang menggembung berupa umbi yang disebut bonggol.
Pucuk lateral (sucker) muncul dari kuncup pada bonggol yang selanjutnya tumbuh menjadi tanaman pisang. Buah pisang umumnya tidak berbiji atau bersifat partenokarpi.
Pisang mempunyai batang semu yang tersusun atas tumpukan pelepah daun yang tumbuh dari batang bawah tanah sehingga mencapai ketebalan 20-50 cm.
Daun yang paling muda terbentuk dibagian tengah tanaman, keluarnya menggulung dan terus tumbuh memanjang, kemudian secara progresif membuka. Helaian daun bentuknya lanset memanjang, mudah koyak, panjang 1,5-3 m, lebar 30-70 cm, permukaan bawah berlilin, tulang tengah penopang jelas disertai tulang daun yang nyata, tersusun sejajar dan menyirip, warnanya hijau.
Pisang mempunyai bunga majemuk, yang tiap kuncup bunga dibungkus oleh seludang berwarna merah kecoklatan. Seludang akan lepas dan jatuh ke tanah jika bunga telah membuka. Bunga betina akan berkembang secara normal, sedang bunga jantan yang berada di ujung tandan tidak berkembang dan tetap tertutup oleh seludang dan disebut sebagai jantung pisang.
Buah pisang tersusun dalam tandan. Tiap tandan terdiri atas beberapa sisir, dan tiap sisir terdiri dari 6 22 buah pisang atau tergantung pada varietasnya. Buah pisang pada umumnya tidak berbiji atau disebut 3n (triploid), kecuali pada pisang batu (klutuk) bersifat diploid (2n). Proses pembuahan tanpa menghasilkan biji disebut partenokarpi
Ukuran buah pisang bervariasi, panjangnya berkisar antara 10-18 cm dengan diameter sekitar 2,5-4,5 cm. Buah berlingir 3-5 alur, bengkok dengan ujung meruncing atau membentuk leher botol. Daging buah (mesokarpa) tebal dan lunak. Kulit buah (epikarpa) yang masih muda berwarna hijau, namun setelah tua (matang) berubah menjadi kuning dan strukturnya tebal sampai tipis.
Buah pisang termasuk buah buni, bulat memanjang, membengkok, tersusun seperti sisir dua baris, dengan kulit berwarna hijau, kuning, atau coklat.
Syarat Tumbuh Pohon Pisang
Walaupun termasuk tanaman yang mudah tumbuh di segala tempat, namun tetap saja pisang mempunyai syarat bagi kondisi lingkungan sekitarnya untuk mendukung pertumbuhannya.
Berikut adalah beberapa syarat tumbuh pisang seperti yang sudah Mimin lansir dari beberapa sumber tepercaya seperti bapak Nurheni Wijayanto dan beberapa sumber lainnya.
Pohon pisang dapat tumbuh di daerah dengan iklim panas, lembab, hingga kering. Bahkan pisang juga dapat tumbuh di daerah subtropis. Pada daerah kering pisang masih dapat tumbuh, hanya saja produksinya yang tidak dapat diharapkan.
Pohon pisang dapat tumbuh di daerah yang mempunyai jangka waktu musim kemarau antara 0-4,5 bulan dan bercurah hujan antara 650 -5.000 mm per tahun. Curah hujan optimal adalah 2000–3000 mm/tahun dengan 2 bulan kering. Variasi curah hujan harus diimbangi dengan ketinggian air tanah agar tanah dan pohon pisangtidak tergenang.
Pohon pisang dapat tumbuh di daerah dengan suhu berkisar 21-29,5 derajat C, namun beberapa jenis pisang ada yang dapat tumbuh di suhu 38 derajat C. Sementara suhu yang optimum untuk menanam pohon pisang ada di kisaran 27 derajat C.
Pohon pisang dapat di tanam di ketinggian 0-1.000 mdpl. Tapi ada juga pisang yang dapat tumbuh hingga di ketinggian 2.000 mdpl. Tanaman pisang umumnya tumbuh dan berproduksi secara optimal di daerah yang memiliki ketinggian antara 400-600 mdpl.
Pada tanah yang kurang subur pun, pohon pisang dapat tumbuh. Tempat tumbuh yang baik bagi pisang adalah tanah yang mengandung lempung dan diolah dengan baik, sedikit mengandung kerikil, tanpa genangan air, dengan kadar keasaman antara 4,5-7,5 pH.
Pohon pisang sebaiknya ditanam di tempat yang anginnya tidak terlalu kencang. Angin yang bertiup kencang dapat mengganggu pertumbuhan pisang, karena dapat menyebabkan daun pisang menjadi sobek. Daun pisang yang sobek ini dapat mengganggu proses fotosintesis. Selain itu, angin yang kencang juga dapat merobohkan pohon pisang, terutama pisang yang sedang berbuah sehingga diperlukan penyangga agar tidak roboh dan tanaman pelindung untuk menghindari angin.
Pohon pisang sebaiknya ditanam di tempat terbuka yang mendapat sinar matahari. Ini sangat penting, mengingat sinar matahari sangat dibutuhkan oleh pohon untuk melakukan proses fotosintesis.
Panduan Cara Budidaya Pisang
Tips budi daya pisang ini juga Mimin dapat dari sebuah jurnal yang dipublikasikan oleh bapak Nurheni Wijayanto dari IPB. Berikut langkah-langkah budi daya pisang ala pak Nurhnei Wijayanto.
Persiapan Budidaya Pisang
Setiap rumpun paling banyak 2 – 3 pohon. Kemiringan lahan maksimum 45 derajat, lahan harus diteras, tanaman sela dan penguat teras dipelihara dengan baik dan bahan mulsa (sisa dedaunan) dikumpulkan di bawah pohon pisang.
Kalau kesuburan tanah rendah, perlu dilakukan pemupukan dengan pupuk kompos secukupnya atau dengan pupuk buatan. Ukuran pemupukan dengan menggunakan pupuk buatan adalah pupuk ZA 200 g/tanaman/tahun, pupuk TSP 100 g/tanaman/tahun, pupuk KCl 150 g/tanaman/tahun
Berikut adalah perlakuan pada lahan yang akan digunakan untuk budi daya pisang.
Lahan harus bebas dari alang-alang.
Buat lubang tanaman dengan ukuran 60 x 60 x 50 cm.
Jarak antar lubang tanaman 3 – 4 m.
Setiap lubang diisi pupuk kandang atau kompos sebanyak 2 – 3 kaleng bekas minyak tanah.
Penyediaan dan Penanaman Bibit Pisang
Bibit yang digunakan berasal dari anakan-anakan tanaman pisang.
Bibit berupa tunas-tunas pada bonggol yang dibelah dan disebut ‘bit’.
Bibit didederkan pada media tanah campur pasir (1:1).
Setelah satu minggu bibit mulai berakar dan dipindahkan ke polybag.
Dua bulan kemudian bibit siap dipindahkan ke lubang tanaman di kebun (1 bibit per lubang).
Penanaman di kebun sebaiknya dilaksanakan awal musim penghujan.
Untuk pemeliharaan pohon dilakukan dengan melakukan pemupukan, penjarangan, dan pemotongan jantung pisang.
Pemupukan Pada Pohon Pisang
Sebulan setelah ditanam, dipupuk dengan campuran 250 gr ZA, 100 gr DS dan 150 gr ZK per tanaman.
Pemupukan tersebut diulang setiap tiga bulan sekali.
Pupuk dibenamkan melingkar di sekeliling tanaman.
Penjarangan Pohon Pisang
Penjarangan anakan ditujukan untuk menjaga keseimbangan pertumbuhan sehingga tanaman dapat menghasilkan tandan yang lebih besar dan berkualitas baik.
Dipilih anakan pedang. Untuk anakan kedua yang dipelihara berasal dari anakan pertama, dan anakan ketiga berasal dari anakan kedua.
Pemeliharaan anakan sebaiknya dimulai setelah induknya berumur 4-6 bulan.
Pemeliharaan tanaman induk dengan ketiga anakannya sebaiknya merupakan bentuk melingkar.
Pemotongan Jantung Pisang
Setelah bunga terakhir pada jantung mekar yang ditandai dengan pertumbuhan buah yang kecil-kecil dan lambat, sisa jantung segera dipotong. Pemotongan jantung tersebut dapat meningkatkan produksi buah 2 – 5 %.
Pengendalian Hama dan Penyakit Pohon Pisang
Pengendalian hama dan penyakit tentu sangat berarti agar pohon pisang yang kita tanam dapat berproduksi maksimal.
Pada penanaman tradisional, biasanya petani tidak melakukan pengendalian hama ataupun tanaman yang menyerang pohon pisang. Wajar-wajar saja karena memang jarang ada hama dan penyakit yang menyerang pohon pisang.
Jarang bukan berarti tidak ada, berikut adalah beberapa hama dan penyakit yang umumnya menyerang pisang.
Hama :
-
Kumbang cosmopolites sordidus, kumbang ini adalah kumbang yang menyebabkan bercak hitam pada buah pisang
Penyakit :
-
Penyakit Panama
-
Penyakit sigatoka
-
Penyakit layu
-
Penyakit layu merupakan penyakit yang paling sering ditemui pada pohon pisang.
Penyakit layu sendiri pada pisang terdiri dari dua jenis, yaitu penyakit layu fusarium dan penyakit layu bakteri.
Penyakit layu fusarium disebabkan oleh jamur Fusarium oxysparum. Jamur penyebab penyakit ini hidup di dalam tanah, masuk ke dalam akar, selanjutnya masuk ke dalam bonggol dan jaringan pembuluh.
Gejala dari penyakit ini adalah sepanjang jaringan pembuluh pada batang semu berwarna coklat kemerahan. Daun menguning dan menjadi layu, tangkainya menjadi terkulai dan patah.
Kadang-kadang lapisan luar batang semu terbelah dari bawah ke atas. Yang paling khas adalah jika pangkal batang dibelah membujur, terlihat garis-garis coklat atau hitam dari bonggol ke atas melalui jaringan pembuluh ke pangkal dan tankai daun.
Penularan penyakit ini dapat melalui bibit, tanah dan air yang mengalir mengandung spora jamur.
Penyakit layu bakteri disebabkan oleh bakteri Pseudomonas solanacearum. Disebut juga penyakit dara, karena bila akar tinggal/bonggol tanaman sakit dipotong maka keluar cairan kental yang berwarna kemerahan dari berkas pembuluh.
Gejala penyakit ini pada tanaman pisang adalah layunya daun-daun tua sebelum waktunya, daun menguning dan mati, pada tanaman muda terjadi kelayuan yang menyeluruh.
Penularan penyakit ini dapat terjadi melalui bibit terinfeksi, serangga yang mengunjungi bunga, alat-alat pemangkasan dan kontak akar.
Berikut adalah beberapa pencegahan dan pengobatan penyakit layu pada pohon pisang :
-
Menanam bibit pisang yang sehat.
-
Melakukan pemupukan yang seimbang.
-
Sanitasi dan drainase kebun yang baik agar waktu hujan, air tidak mengalir dan
tergenang di permukaan tanah. -
Memelihara tanaman dengan hati-hati untuk mengurangi terjadinya luka pada akar.
-
Untuk mencegah penularan oleh serangga melalui luka pada bunga yang rontok, maka dapat dilakukan pemotongan jantung.
Panen dan Pascapanen Pohon Pisang
Pemananen biasanya dilakukan pada bulan-bulan panas. Buah pisang sudah bisa dipanen setelah 80 hari sejak keluarnya jantung, dan pada bulan-bulan basah setelah 120 hari.
Ciri-ciri buah pisang yang sudah bias dipanen antara lain: kulit buah menjadi lebih cerah, bentuk buah lebih membulat tidak bersiku.
Pada saat panen buah jangan sampai terjadi banyak luka pada kulit buah akibat benturan atau gesekan agar mutu dan penampakan buah tetap baik dan menarik.
Pengepakan Pisang
Sebelum pengepakan, buah terlebih dahulu disisir, sebaiknya menyertakan
tangkainya pada saat menyisir pisang untuk mengurangi serangan mikroba penyebab busuk bonggol sisir.
Setelah disisir dilakukan pencucian, baik dengan air atau perendaman dengan air panas selama 5 menit.
Pengepakan sangat beragam seperti dengan keranjang bambu, peti kayu, peti karton, dll.
Pengepakan yang baik menggunakan peti kayu ukuran 49 x 33 x 23 cm yang dilapisi lembaran plastik berlubang dan diberi bantalan kertas koran.
Pemeraman Pisang
Meningkatkan suhu peram atau diberi bahan-bahan yang dapat menghasilkan gas ethylene atau zat perangsang kemasakan seperti daun gamal, daun pisang, karbit (dengan dosis 100 gr/100 kg pisang).
Produk Olahan Pisang
Buah pisang mentah hingga matang dapat diolah menjadi bentuk lain yang memungkinkan akan mempertinggi nilai tambah pisang itu sendiri. Di samping untuk menambah cita rasa, pengolahan juga bertujuan untuk meningkatkan daya tahan (keawetan) pisang.
1 komentar:
Good blog, that's help me
Silahkan masukkan komentar Anda disini
EmoticonEmoticon